Utang luar negeri yang begitu besar memaksa presiden SBY untuk membuka lebar lebar investasi di Indonesia pada pidato 2010 lalu di istana merdeka. Dalam pidatonya, presiden SBY menjamin keamanan modal asing di Indonesia dan juga daerah sasaran investasi yakni Papua, Kalimantan dan Sumatra.
Rencana eksplorasi perusahan asing ConocoPhilips ke Papua selatan tepat nya di Boven Diguel, saat ini dalam proses perizinan di jakarta. Kabupaten boven diguel yang dulunya di klaim oleh perusahan SHELL milik belanda dan dieksploitasi minyaknya untuk kebutuhan pemerintah belanda kala itu ( zaman penjajahan Indonesia). Shell meninggalkan sumur sumur migas yang begitu banyak. Sehingga menarik minat beberapa perusahan besar asing untuk masuk menggantikannya, diantanya peruahan milik Negara Perancis, ConocoPhilips.
Beredarnya informasi ini membuat masyarakat dikabupaten Mappi kawatir akan perluasan daerah kerja.
Menurut ketua LMA kabupaten Mappi, Valentinus Kamagaimu “ Tanah kami kaya akan minyak dan tambang tetapi belum saat nya untuk kami terima perusahan asing, anak-anak kami masih sekolah dan kami masih ketinggalan di bidang SDM” tuturnya.
“Kebanyakan perusahan yang menyewa dan mengklaim tanah – tanah adat membuat masyarakat di papua muak dengan keberadaan perusahan, belum lagi untuk mengamankan saham milik perusahan tersebut menggunakan jazah militer” tambahnya.
Lanjut dia “Kami akan cari makan dimana, pangkur sagu lewat jalan mana, kami pasti akan dikejar, dipukul di atas tanah kami sendiri. Hutan kami akan rusak, kami mau dapat air bersih bagaimana, kalau saja perluasan kerja perusahan sampai ke mappi”
Rencana eksplorasi perusahan asing ConocoPhilips ke Papua selatan tepat nya di Boven Diguel, saat ini dalam proses perizinan di jakarta. Kabupaten boven diguel yang dulunya di klaim oleh perusahan SHELL milik belanda dan dieksploitasi minyaknya untuk kebutuhan pemerintah belanda kala itu ( zaman penjajahan Indonesia). Shell meninggalkan sumur sumur migas yang begitu banyak. Sehingga menarik minat beberapa perusahan besar asing untuk masuk menggantikannya, diantanya peruahan milik Negara Perancis, ConocoPhilips.
Beredarnya informasi ini membuat masyarakat dikabupaten Mappi kawatir akan perluasan daerah kerja.
Menurut ketua LMA kabupaten Mappi, Valentinus Kamagaimu “ Tanah kami kaya akan minyak dan tambang tetapi belum saat nya untuk kami terima perusahan asing, anak-anak kami masih sekolah dan kami masih ketinggalan di bidang SDM” tuturnya.
“Kebanyakan perusahan yang menyewa dan mengklaim tanah – tanah adat membuat masyarakat di papua muak dengan keberadaan perusahan, belum lagi untuk mengamankan saham milik perusahan tersebut menggunakan jazah militer” tambahnya.
Lanjut dia “Kami akan cari makan dimana, pangkur sagu lewat jalan mana, kami pasti akan dikejar, dipukul di atas tanah kami sendiri. Hutan kami akan rusak, kami mau dapat air bersih bagaimana, kalau saja perluasan kerja perusahan sampai ke mappi”
ANDAI SAJA SEMUA LMA DI PAPUA BEGINI, Apa yang akan terjadi ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar